Sabtu, 18 Juni 2011

CATATANKU 'SEBUAH KEADILAN MAHA CINTA'

Di mana Ratu Adil...?

Tak bisa kukatakan sesuatu tuk membalas ungkapan yg kadang tidak bisa kumengerti... Bagaimana bisa maafkan kekhilapan ini? haruskah kuulurkan tangan agar kau simpan saja rasa sakit atas perjalananan yang tak mampu kuhindari.... dan sebuah kata indah.. bahkan terlalu indah...
Belahan jiwa, andai sudah pahami langkah ini sebagai bentuk cinta yg ingin ku akhiri dgn ikatan bahtera sesuai janji awal prtemuan kita.. kala kau tatap teduh mataku, kala detak jantung itu berdegup awal jabat tanganmu.. saat kukunyah sebuah kenangan yang tak dapat kulupakan.. 

Kau tarian jiwaku yg hilang dan kembali saat ku tak mampu berdiri..
kata indah..? ingin pembuktian nyata... trimakasih atas sagala menjadikanku lebih dewasa dan mengerti makna cinta.. cinta ibarat mempersatukan dua samudra.. trimakasih kata indahmu.. adalah sebuah awal pemeliharanmu padaku.. i need you..





Di mana Ratu Adil? siapa Ratu Adil
Ratu Adil adalah yang ber’hak’menghakimi
Jiwanya berada di ketinggian langit
Pikirannya di lapisan dasar Bumi
Tulangnya melintang dari Barat ke Timur, Timur ke Barat
Kulitnya hamparan tempat berpijak
Matanya di pertengahan Syurga & Neraka


23 Nov 2008 Nenden Olla
kenapa tidak melestarikanku
kenapa aku harus belas kasihan menunggu pemberian
sedangkan kalian telah kuhidupi dengan segala kekayaanku
membuat aku layu tak ada pemeliharaan
raga sudah hampir sekarat

kenapa kau beri terus pengujian
seakan kesalahan dari awal sampai akhir harus terungkap
engkau terus menggali lobang kematian
dengan sinyal cinta bukan hakku
ungkap keabadian kita

Wajahmu tidak berubah
bentuk rambut, mata tetap seperti bumi hendak diciptakan
maka aku menantimu di sini, tidak akan ke mana-mana
tempatku ada dibelahan bumi lautan
Aku, Hawa, bumi dan udara
Engkau, Adam, langit dan lautan
aku?
jelmaan adam dan hawa



Akhir Nopember 2006
   Sebelum terlahir jiwa sudah direnggut keabadian cinta. Saat tersadar raga manemukan sukma, rohnya  menembusi bebeberapa dimensi alam.. Kerajaan–kerajan langit bermahkota berlian menyambut, meski alam lautan berbangga atas seluruh kekayaan di bumi. Setelah jawaban cinta keabadian tidak bersemayam… Ditembusinya kalam keilahian, membuka tabir rahasia tiada batas.. ‘Berdamailah jiwa’ diterangi ‘Maha Cinta’ atas petunjuk-petunjuk ‘Kebenaran’.
Cinta Abadi tak dapat diraba ketika bumi menjadi gelap, tak kan ada tempat pijakan… 
Katakan “Bumi akan menuju kehancuran saat semua lengah…Tiada cinta”.




MENANGISNYA ALAM

by Nenden Sallwa on Monday, November 8, 2010 at 8:26pm  

Aku adalah alam yang tak henti menangis

 Akibat kekotoran, telah menyumbat pernapasanku

 Menyesakan dada dan pikiranku 

Melukai seluruh bagian anggota tubuhku 

Mengiris bagian demi bagian urat syarafku 

Aku kian rapuh, di usia renta tak ada pemeliharaanku 

Semua luka kian menganga tiap detikku

 Aku bak bangkai anjing, tak ada pertolonganku 

Di sini sudah gelap, tak ada pijakanku

 Andai pertolongan itu datang padaku

 Akan tersinarkan semua kebusukan yg datang padaku 

Aku alam yang tak henti bertasbih 

Membasuh kekotoran setiap napasku 

Mensucikan setiap salahku 

Mendendangkan pujian setiap tidurku 

Memohon perlindungan dari benarku 

Menelusur peradilan di ruang lingkupku 

Kehakiman di jiwaku 

Hanya satu  jalan untukku 

Dari hamba-hamba yg selalu menginngatku 

Aku tak mau terenggut kematianku 

Inilah aku, alam.. 

Hendak menggugat dari pemeliharaan untukku

 


 

DETIK2 CINTA

by Nenden Sallwa on Friday, January 28, 2011 at 5:55pm

Tuhan... bukakanlah dua cinta menjadi satu irama... merah menjadi putih, hitam menjadi abu... harapan ini menjadi kelemahanku, sebab cinta telah merenggutku menjadi luka nganga diseluruh persendianku.. karena cinta pula menjadi ketakutan setiap detikku, siap membunuhku.......
  oh cinta, engkau telah menghakimi semua prjalanan setelah keadilan itu tak berpihak padaku. kini ku temukan secuil jawaban dari ikhlasnya kekuatan cinta... "love's will never die"
  Tuhan.. engkau akan memelihara cinta yg datangnya karena engkau. ia bisa hempaskn badai gelombang, langkahi luas samudra, bentangkn langit dan bumi alam sebagai penyaksi..
  Saatnya aku harus berdiri memandang kedalaman cinta.. tak akan kubunuh lagi cintaku krn prjalanan yang sia2... kuakui alam telah menghukumku krn ketakutanku mencintai seseorang yang figurnya ibarat mengenali diriku sendiri.. Bisakah semua khilap menjadi kebahagian kelak, sebagai pemeliharanmu padaku...  i need you forever n ever...    

MAHA CINTA
Maha cinta penggetar nadiku.. engkau hadir kembali dalam pewujudan yang lain, diantara kebatilan dan kemurnian.. kau semerbakan aroma keabadian penenduh rasa.. ENgkau mulai mengungkap adanya dirimu.. engkau memperlihatkan ketulusan pancaran ilahiah.. karena kau adalah nyata adanya.. seperti engkau untuk engkau dari engkau..
wahai Maha Cinta kau wujudkan semua impian sebagai pemecah hening akan kerinduan mnjadi obat dr sgla sebab dan akibat..
Maha Cinta....
kini aku berdiri di tengah sebagai penentu kehakiman di jiwa.. telah melakukan kesalahan dari semua perjalanan.. Maha Cinta menyeretku pada penghujung jawaban, sebagai maha adil hentikan langkahku.. diri tak kan sanggup meraih Maha Cinta atas kodratNya.. diri akan menempuhnya dgn perjalanan do'a sebagai kecintaan... aku akan diam  dalam penantian.. tak mau tersia2..
Raihlah kemenangan.. hingga pandangan ini tak menyisakan derita, tak mengeluarkan deras air mata, tak  mengeluarkan kesakitan.. Raihlah suatu gambaran maha terkasih, diri tak akan sanggup menempuh perjalanan lagi.. karena sudah berdiri di tengah Maha Cinta sebagai perwujudan alam adalah Maha Kasih, Pemaaaf dari segala kilaf.. maafkan aku yang tidak mengenal kecintaan2 dibalik kegundahan yang tersirat.. kuserahkan bakti sujudku sebagai  akhir jawaban dari Maha CInta.. karena itu merupakan amanat sebuah rahasia antara engkau dan aku...



اللَّهُ نُورُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ مَثَلُ نُورِهِ كَمِشْكَاةٍ فِيهَا مِصْبَاحٌ الْمِصْبَاحُ فِي زُجَاجَةٍ الزُّجَاجَةُ كَأَنَّهَا كَوْكَبٌ دُرِّيٌّ يُوقَدُ مِن شَجَرَةٍ مُّبَارَكَةٍ زَيْتُونِةٍ لَّا شَرْقِيَّةٍ وَلَا غَرْبِيَّةٍ يَكَادُ زَيْتُهَا يُضِيءُ وَلَوْ لَمْ تَمْسَسْهُ نَارٌ نُّورٌ عَلَى نُورٍ يَهْدِي اللَّهُ لِنُورِهِ مَن يَشَاءُ وَيَضْرِبُ اللَّهُ الْأَمْثَالَ لِلنَّاسِ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

24.35. Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus , yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya) , yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

andai ikrar itu menggema dlm pndangan nyata... maka kupersembahkan sebuah dendang pedih cintaku tlah mengankhiri maha cinta dlm perwujudan.. semua ini kulakukan demi kasih suci diketinggian langit.. agr kau tetp trjaga dlm buih gelombang sunyi tak terjangkau kehinaan... kulelapkan segala tujuan fitrahku hanya tuk balaskan perlindunganmu dalam gema tasbih kemulyaanMu.. Engkau adalh syurgaku juga langitku yg mnjadi sandaranku hingga akhir jaman... Tuluskan semua awl perjalanan ini hingga titik lemahku menggapai arti tentangmu, tentangNya.. inilah sejati cinta abadi di ketinggian langit... Berujung pada Rhido ilahi... 
 


Jakarta, 7, Mei, 2000

Tuhan … sadarkanlah aku
Dari belenggu cinta ini
Yang kian hari makin merembah
Harapanku tak kunjung tiba
Tuhan … yang selalu hadir dalam setiap kedipan mata
Mengapa engkau pertemukan kami
Lalu engkau halangi
Apa yang harus kuperbuat ?
Agar aku senantiasa bersamanya …
Tuhan, pertermukanlah Raga dan jiwa kami
Tuk melangkah bersamaMu ….
            Menggenggam bumi merangkul langit

 
11, nov, 2008
Dari awal bertemu Sadewa yang menyukai wanita bertulang besi, ku kejar impian Sedewa. Ia menginginkan diriku seperti wanita-wanita tegar, bisa bersejajar dengan kaum laki-laki. Atas tembusan keabadian cinta. Kutemukan Bambang Tutuka yang menginginkan kemunculanku bisa menjadi wanita kebanggaan. Mengarahkanku pada penulisan yang terputus ditengah jalan… Dilanjutkan oleh Bima menunjukan keberadaan tempat tinggal Yudistira. Alam belum mempertemukan kita. Jiwa membawaku ke Jerman bertemu Nakula yang mengarahkan diriku menjadi seorang paranoid. Jiwa dalam ketakutan, menemukan Yudistira, memberi sinyal menuju cahaya. Bertemulah diriku dengan Arjuna untuk mengenal Allah yang membuai diriku pada perenungan. Arjuna mengembalikan cintaku pada yang hak.. Tanpa sadar dari semua perjalanan cinta. Mereka seperti mengantarkanku pada pusat cinta keabadian yang tidak mungkin turun ke bumi.

Tahun 2011 ini...
Kurasakan pangeran langit akan turun ke Bumi  mengantar sinar mentari yang selalu melintas dalam benakku menerangi alam pikir disaat alam batin menembus segala rupa kejadian bencana langit dan bumi... 
Ku yakin engkau datang akan menempatkan aku dan anakku di sebuah rumah yang memiliki surat kepemilikan menghanguskan surat usang yang sudah tidak berbentuk, sebagai keabsahan perlindungan  dalam satu atap, satu tujuan, menumbuhkan cinta abadi lambang persatuan dalam bentuk burung garuda... 


Rumah adalah: Negara
Surat N.A kepemilikan adalah: Dokumen/Aset
Anak adalah: Bangsa
Cinta engkau adalah: langit
Cintaku adalah: Bumi


 Cerita pewayangan tamat.. 
Drupadi dan Yudistira adalah cinta abadi di langit yang dipertemukan di bumi.. Pandawa lima merupakan rekaan untuk pembimbingan dasar menggapai pecahan cinta sejati dari MAHA CINTA sebagai perlambang penemuan diri yang sejati...


Tidak ada cinta selainNYA... Itulah kodrat MAHA CINTA




Keikhlasan hati... Kebersihan Jiwa... Mampu menembus ruang dan waktu  me7 jalan KEBENARAN..... untuk saling...
ASAH... ASIH... ASUH....
Nenden Olla/Salwa


Apapun yang pernah terlintas dan tergambar dalam alam pikirmu dalam alam ciptamu kan terwujud begitu juga dengan olah rasamu... Maka hati hatilah menggambar dan mencipta karna akan menjadi suatu kenyataan.
By: Agung Pambudi









BY: NENDEN SALWA



Tidak ada komentar:

Posting Komentar